Pada umumnya, hewan yang ada di Bumi ini melakukan perkawinan karena ingin berkembang biak dan menghasilkan keturunan, sama seperti layaknya manusia.
Namun
beberapa spesies satwa memiliki kebiasaan berhubungan intim tak wajar.
Contohnya saja antechinus. Tikus yang mirip dengan marsupial ini,
khususnya pejantan, menghabiskan separuh hidup mereka untuk melakukan
seks selama 14 jam sehari.
Mengapa
demikian dan apa yang terjadi setelahnya? Jenis seks yag dilakukan oleh
antechinus itu menghabiskan persediaan sperma mereka yang jumlahnya
sangat terbatas dan menyebabkan tubuh mereka menjadi benar-benar kacau,
bahkan kelelahan ekstrem. Bulu-bulu di tubuh mereka rontok, mereka
berdarah secara internal, dan pada akhirnya tewas.
Ada banyak lagi hewan di
dunia ini yang memiliki 'tujuan hidup' serupa antechinus: hidupnya
hanya digunakan untuk bereproduksi dan mati. Ilmuwan menyebut
binatang-binatang dengan peringai ini sebagai hewan semelparous.
Mereka
hanya memiliki satu kesempatan untuk bereproduksi --bisa berarti satu
musim kawin atau satu kali berhubungan seks-— kemudian mereka mati.
Menurut
para ahli hewan, kebiasaan ini tampak seperti strategi yang tak lazim.
Namun di satu sisi, makhluk semelparous sering menghasilkan keturunan
dalam jumlah yang tak sedikit, meski penjantannya harus mati sesudahnya,
Akan
tetapi, karena mereka tidak peduli dengan kelangsungan hidup setelah
musim kawin, mereka secara harfiah dapat menggunakan semua energi dan
sumber daya mereka untuk menemukan pasangan.
Berkut 4 hewan semelparous, yang mati setelah bercinta, seperti dikutip dari situs Popular Science, Jumat (15/2/2019).
1. Lebah Jantan
Lebah jantan (drone) sangat berbeda dengan lebah betina, bila ditelisik dari segi tugas mereka.
Lebah betina biasanya disebut lebah pekerja, sebab mereka-lah yang bertugas mengumpulkan serbuk sari dan nektar.
Madu
merupakan produk hasil pengolahan makanan nektar yang dimuntahkan
kembali dari dalam tubuhnya dan disimpan dalam sarang untuk makanan
cadangan, makanan madu ini juga untuk larva dan pupa.
Ada
juga lebah betina yang bertugas membersihkan sarang dan merawat telur
dan anak-anak lebah dari ratu lebah. Harapan hidup lebah pekerja ialah
tiga bulan.
Di
satu sisi, lebah jantan tugasnya hanya mengawini ratu lebah saja jika
akan membentuk koloni baru. Mereka kadang-kadang akan "meminjamkan"
sayap mereka untuk membantu mendinginkan sarang jika terlalu panas,
tetapi kebanyakan lebah jantan hanya "duduk diam" menunggu musim kawin,
tak melakukan apa-apa.
Banyak lebah jantan yang mati, tak lama setelah kawin karena testisnya lepas dan tertanam pada ovarium ratu lebah.
Lebah
jantan merupakan lebah dari telur tak terbuahi yang diberi makanan
nektar dan madu biasa, dan jumlahnya hanya ratusan --bila dibandingkan
dengan betina yang bisa mencapai puluhan ribu (30.000 hingga 60.000
3kor).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar