Rabu, 27 Februari 2019

#

Demi Berevolusi, 5 Hewan Ini Rela Mati Setelah Berhubungan Seks


Pada umumnya, hewan yang ada di Bumi ini melakukan perkawinan karena ingin berkembang biak dan menghasilkan keturunan, sama seperti layaknya manusia.
Namun beberapa spesies satwa memiliki kebiasaan berhubungan intim tak wajar. Contohnya saja antechinus. Tikus yang mirip dengan marsupial ini, khususnya pejantan, menghabiskan separuh hidup mereka untuk melakukan seks selama 14 jam sehari.

Mengapa demikian dan apa yang terjadi setelahnya? Jenis seks yag dilakukan oleh antechinus itu menghabiskan persediaan sperma mereka yang jumlahnya sangat terbatas dan menyebabkan tubuh mereka menjadi benar-benar kacau, bahkan kelelahan ekstrem. Bulu-bulu di tubuh mereka rontok, mereka berdarah secara internal, dan pada akhirnya tewas.
Ada banyak lagi hewan di dunia ini yang memiliki 'tujuan hidup' serupa antechinus: hidupnya hanya digunakan untuk bereproduksi dan mati. Ilmuwan menyebut binatang-binatang dengan peringai ini sebagai hewan semelparous.
Mereka hanya memiliki satu kesempatan untuk bereproduksi --bisa berarti satu musim kawin atau satu kali berhubungan seks-— kemudian mereka mati.
Menurut para ahli hewan, kebiasaan ini tampak seperti strategi yang tak lazim. Namun di satu sisi, makhluk semelparous sering menghasilkan keturunan dalam jumlah yang tak sedikit, meski penjantannya harus mati sesudahnya,
Akan tetapi, karena mereka tidak peduli dengan kelangsungan hidup setelah musim kawin, mereka secara harfiah dapat menggunakan semua energi dan sumber daya mereka untuk menemukan pasangan.
Berkut 4 hewan semelparous, yang mati setelah bercinta, seperti dikutip dari situs Popular Science, Jumat (15/2/2019).

1. Lebah Jantan

 

Lebah jantan (drone) sangat berbeda dengan lebah betina, bila ditelisik dari segi tugas mereka.
Lebah betina biasanya disebut lebah pekerja, sebab mereka-lah yang bertugas mengumpulkan serbuk sari dan nektar.

Madu merupakan produk hasil pengolahan makanan nektar yang dimuntahkan kembali dari dalam tubuhnya dan disimpan dalam sarang untuk makanan cadangan, makanan madu ini juga untuk larva dan pupa.

Ada juga lebah betina yang bertugas membersihkan sarang dan merawat telur dan anak-anak lebah dari ratu lebah. Harapan hidup lebah pekerja ialah tiga bulan.

Di satu sisi, lebah jantan tugasnya hanya mengawini ratu lebah saja jika akan membentuk koloni baru. Mereka kadang-kadang akan "meminjamkan" sayap mereka untuk membantu mendinginkan sarang jika terlalu panas, tetapi kebanyakan lebah jantan hanya "duduk diam" menunggu musim kawin, tak melakukan apa-apa.

Banyak lebah jantan yang mati, tak lama setelah kawin karena testisnya lepas dan tertanam pada ovarium ratu lebah.

Lebah jantan merupakan lebah dari telur tak terbuahi yang diberi makanan nektar dan madu biasa, dan jumlahnya hanya ratusan --bila dibandingkan dengan betina yang bisa mencapai puluhan ribu (30.000 hingga 60.000 3kor).

Sedangkan tugas untuk ratu lebah adalah bertelur selama hidupya. Perkawinan ratu lebah hanya sekali seumur hidup, dilakukan dengan cara: terbang tinggi di angkasa pada cuaca cerah dan pejantan yang bisa mengejarnya akan dapat mengawini sang ratu lebah. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @BeritaUnik