Senin, 25 Februari 2019

#

10 Eksekusi mati yang paling kejam dan mengerikan sepanjang sejarah

BOLAPELANGI

Saking kejamnya sampai ada yang menyebut sangat tidak manusiawi.


Peristiwa hukuman mati sudah terjadi sejak zaman peradaban kuno manusia. Eksekusi mati ini dilakukan kepada seseorang saat terbukti melakukan kesalahan besar, yang tak cukup dengan dipenjara, dan tak bisa dibayar dengan apa pun kecuali harus dihukum mati.
Namun tahukah kamu, jika sejak zaman dulu ada banyak metode eksekusi mati yang sangat kejam dan sadis? Saking kejamnya sampai ada yang menyebut sangat tidak manusiawi.
Nah, 10 metode eksekusi hukuman mati ini contohnya. Namun metode-metode membunuh pelaku kejahatan ini hampir semuanya sudah dilarang di seluruh negara dunia. Beberapa di antaranya adalah pembakaran dan menggergaji manusia. Hiiii...
Daripada kamu penasaran, langsung simak ulasannya di bawah ini, 10 eksekusi mati paling ngeri dan kejam, seperti dilansir brilio.net dari Listamaze, Jumat (21/7). Awas merinding!
1. Merebus manusia.

Eksekusi dengan cara merebus ini sudah kerap dipraktikkan di banyak bagian Eropa sebagai hukuman mati bagi para tahanan. Korban yang telah ditelanjangi akan didudukkan di dalam bak mandi dengan cairan mendidih, dalam bentuk air, asam, hingga minyak panas.
Tujuan eksekusi ini adalah untuk memisahkan kulit dan otot si pelaku kejahatan sampai mati. Ngeri banget, ya?

2. Penyiksaan tikus.


Seperti namanya, penyiksaan tikus ini adalah metode eksekusi mati menggunakan tikus untuk membunuh manusia yang masih hidup. Metode eksekusi ini sering digunakan pada zaman Elizabeth oleh umat Katolik Roma.
Teknik di balik eksekusi ini cukup sederhana dan murah. Tikus yang masih di dalam kandang akan diambil sekandang-kandangnya, lalu diletakkan di atas badan manusia, biasanya di atas kepala atau perut. Kandang tikus ini mempunyai lubang di bagian bawahnya.
Eksekusi ini akan segera dimulai ketika sang tikus di dalam kandang itu 'marah' dan merasa kegerahan, karena di bagian bawah kandang itu akan diberi arang panas. Usai panasnya hilang, kemudian tikus itu akan dibiarkan menggerogoti badan manusia di bawahnya lewat lubang tersebut. Tikus itu akan merobek tubuh korban sampai mati.

3. Lingchi.


Lingchi, adalah kata Cina yang mengacu pada 'kematian dari seribu potongan'. Hukuman ini adalah metode eksekusi mati yang sangat biadab dan banyak dipraktikkan oleh orang Tionghoa pada tahun 900 masehi.
Teknis dari eksekusi ini adalah mengiris korban di berbagai wilayah tubuh sampai mati. Begitu korban pingsan karena kehilangan darah berlebih, para eksekutor akan menusuk jantung dan hati sebagai sentuhan terakhir terhadap pembunuhan tersebut. Setelah ditusuk-tusuk badannya, kepala korban juga akan dipotong.
Pada tahun 1905, metode eksekusi mati ini akhirnya dilarang keras oleh pemerintah karena dianggap terlalu sadis dan tidak manusiawi.

4. Flaying.


Kamu bisa bayangkan rasanya nggak, kalau kulitmu dikuliti secara perlahan dan brutal menggunakan pisau tajam? Flaying ini adalah salah satu metode eksekusi mati kejam yang pernah dilakukan di Timur Tengah dan Afrika sekitar seribu tahun lalu.
Metode ini digunakan untuk menimbulkan rasa takut kepada publik yang terlibat dalam kejahatan pembunuhan. Eksekusi ini tidak tebang pilih, bisa dilakukan baik kepada pembunuh, tentara, dan budak.
Pelaku kejahatan akan dipaku di meja dan para eksekutor akan mengirisi kulit agar terlepas dari otot. Disebut sadis dan menyeramkan karena pada saat pengirisan kulit itu, si pelaku kejahatan juga sembari ditaburi banyak garam agar semakin mengerang kesakitan. Kejam.
Korban dipastikan akan meninggal perlahan akibat dehidrasi dan kehilangan darah.

5. Roda penyiksaan.


Metode eksekusi abad ke 18 yang paling brutal adalah roda penyiksaan. Metode eksekusi mati ini digunakan untuk membunuh para penjahat di depan umum dengan cara menghancurkan tubuh mereka.
Roda yang digunakan benda ini secara khusus dibuat sedemikian rupa dan dapat memudahkan saat menjepit kedua kaki korban ke jari-jari roda. Saat putaran roda dimulai, si korban juga terus dipukul dengan keras untuk melepuhkan tulang-tulangnya.
Korban akan meninggal akibat dehidrasi berlebih dan kehilangan darah. Setelah dipastikan meninggal, korban akan didiamkan di tempat itu sampai burung-burung memakan bangkainya. Ngeri.

6. Eksekusi gergaji.

Eksekusi gergaji adalah salah satu metode eksekusi yang kejam karena sampai memotong-motong tubuh korban sampai mati. Metode ini sudah digunakan selama peradaban kuno untuk mengeksekusi para budak dan narapidana.
Korban diikat terbalik dan dipotong dari daerah genitalnya. Tujuan eksekusi gergaji ini untuk memberikan rasa sakit yang paling parah dan untuk membuat korban mati perlahan.

7. Eksekusi gajah.

Eksekusi oleh gajah ini sangat terkenal di India dan Asia Selatan sejak zaman dulu. Gagasan di balik eksekusi tersebut adalah untuk memberikan tekanan pada tubuh korban dan menghancurkan korban sampai remuk badannya.
Gajah yang digunakan untuk eksekusi mati ini juga bukan sembarang gajah. Gajah yang dipilih sudah sangat terlatih baik dalam hal membunuh korban secara perlahan.
Selain diinjak, gajah juga dilatih untuk membunuh korban dengan lebih cepat, yakni melempar korban sampai mati dalam hitungan detik.

8. Skafisme.

Skafisme yang juga dikenal sebagai 'kapal yang dilubangi' ini adalah salah satu metode eksekusi yang paling kejam, karena melibatkan pengupasan tubuh korban dan menyatukannya ke dalam perahu, khususnya untuk kepala, tangan, dan kaki.
Selanjutnya, tubuh korban dilumuri dengan madu dan susu untuk menarik para serangga datang lalu menyerang tubuh korban. Serangga-serangga itu secara brutal akan menggerogoti tubuh korban sampai berlumuran darah. Korban akan meninggal karena dehidrasi dan tentu saja kehabisan darah.

9. Banteng Brasil.

Banteng Brasil dianggap sebagai alat pembunuh paling brutal dalam sejarah peradaban kuno. Seperti namanya, banteng jadi-jadian ini dirancang untuk mengurung korban di dalam tubuhnya, lalu si korban akan dikunci rapat di dalam. Banteng Brasil ini terbuat dari logam Bronze yang bisa menyerap panas dengan cepat.

Usai korban dimasukkan ke dalam, bara api akan diletakkan di tubuh banteng itu. Korban akan dibakar terus menerus sampai tubuhnya habis tak bersisa menjadi abu. Desain banteng ini juga difasilitasi dengan sebuah lubang dekat mulut, agar bisa mendengar jeritan korban saat eksekusi dilakukan. Sadis!

10. The Colombian Necktie.

The Colombian Necktie adalah metode eksekusi brutal di dunia. Kekejaman ini pernah dieksekusikan pada sekitar 200.000 orang, di mana para korban diikatkan memakai tabung karet di leher mereka, untuk menggorok tenggorokan mereka sampai mati.
Gagasan di balik eksekusi tersebut adalah menggorok tenggorokan korban, sehingga lidah si korban bisa terjulur melalui luka di daerah leher. Korban dipastikan akan meninggal karena kehabisan darah dan luka serius di leher.
Eksekusi mati ini sangat ditakuti banyak orang pada zamannya, karena dianggap sangat sadis, menyeramkan, dan tidak manusiawi sekalipun untuk pelaku kejahatan.

'
WWW.PELANGIGOAL.COM
Pin BB : 335A68F2 / D621F946 / 2AED6DDA

WHATSAPP : +6281333472723

Berikut HOT PROMO yang Masih Berlaku, antara lain :

- Bonus Cashback Setiap Minggunya Hingga 15%
- Bonus Refferal 2.5% Seumur Hidup
- Bonus Rollingan Casino 0.8%
































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @BeritaUnik